Pondok Pesantren Terbesar di Jawa Timur – Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober. Tiap peringatan Hari Santri Nasional, ingatan tentang santri maupun pondok pesantren kerap terlintas di benak orang.
Sebab, pondok pesantren merupakan tempat santri menuntut ilmu. Di pondok pesantren, santri tidak hanya diajarkan teori mengenai agama, namun juga pendidikan akhlak.

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan berbasis Islam yang bertujuan untuk mendidik, mencetak, dan membina para santri. Tujuannya menjadikan santri berakhlak mulia serta peduli dengan perkembangan agama Islam di tengah masyarakat.

Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki ribuan pondok pesantren. Baik pondok pesantren putra atau putri, salaf, modern, hingga pondok pesantren penghafal Al-Qur’an.

Mengutip dari situs resmi Kementerian Agama, tercatat ada 4.452 pondok pesantren yang tersebar di Jawa Timur. Masing-masing pondok pesantren menerapkan kurikulum berbeda, namun sama-sama mengutamakan pendidikan agama Islam. Di antara ribuan pondok pesantren itu, ada 5 yang terbesar di Jawa Timur.

5 Pondok Pesantren Terbesar di Jawa Timur

1. Pondok Modern Darussalam Gontor

Pondok Modern Darussalam Gontor/Foto: Faiq Azmi/file
Pondok Modern Darussalam Gontor berlokasi di Desa Gontor, Mlarak, Ponorogo. Kini, pondok pesantren yang terkenal hingga mancanegara itu memiliki 20 cabang yang tersebar di Ponorogo, Kediri, Jambi, Lampung, Riau, Ngawi, Magelang, hingga Kendari.

Secara umum, ada 3 lembaga pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Darussalam Gontor. Yakni Gontor Putra, Gontor Putri, dan Universitas Darussalam Gontor. Pondok Modern Darussalam Gontor bercermin pada lembaga pendidikan internasional seperti Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Aligarh India, Pondok Syanggit di Mauritania serta Santiniketan India.

Baca Juga: 10 SMA Swasta Terbaik di Malang Berdasarkan Nilai UTBK 2022

2. Pondok Pesantren Lirboyo

Ponpes Lirboyo Kediri Foto: Dok. Ponpes Lirboyo
Pondok Pesantren Lirboyo beralamat di Jalan KH Abdul Karim RT 02 / RW 01, Lirboyo, Mojoroto, Kota Kediri. Ponpes salaf ini didirikan KH Abdul Karim pada tahun 1910 M.

Ada sejumlah unit di Pondok Pesantren Lirboyo. Selain itu, Pondok Pesantren Lirboyo juga punya pondok cabang. Yakni Pesantren Majalengka, Pesantren Pagung Kediri, Pesantren Turen Malang, Pesantren Bakun dan Pesantren Santren di Blitar.

3. Pondok Pesantren Sidogiri

Pondok Pesantren Sidogiri berada di Sidogiri, Kraton, Kabupaten Pasuruan. Ponpes ini didirikan oleh ulama dari Cirebon Jawa Barat, yakni Sayyid Sulaiman pada tahun 1745. Daerah Sidogiri dipilih untuk dijadikan pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berkah.

Mulanya, sistem pendidikan di Pondok Pesantren Sidogiri hanya berfokus pada pengajian kitab. Namun, kini pendidikannya berbasis klasikal, yang dinamakan Madrasah Miftahul Ulum (MMU).

Materi yang diajarkan adalah pelajaran ilmu agama dengan menggunakan kitab-kitab karangan ulama salaf. Sebagai pendukung ilmu agama, ilmu sosial tetap diajarkan di kelas-kelas tertentu.

4. Pondok Pesantren Tebuireng

Ponpes Tebuireng Foto: Enggran Eko Budianto/file
Nama ponpes ini diambil dari lokasi tempatnya berdiri. Yakni Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang. Ponpes ini terkenal karena pendirinya adalah KH Hasyim Asy’ari, ulama besar yang juga pendiri organisasi Nahdlatul Ulama.

KH Hasyim Asy’ari mulanya mendirikan surau atau tempat ibadah sekaligus tempat belajar agama di Tebuireng pada 3 Agustus 1899. Bangunan kecil tersebut semakin berkembang hingga menjadi Pondok Pesantren Tebuireng yang sekarang.

Sebagian santri didikan KH Hasyim Asy’ari juga mendirikan pondok di berbagai wilayah. Kini, Pondok Pesantren Tebuireng juga memiliki beberapa cabang yang tersebar di Riau, Jakarta, Banten, Cianjur, Ambon, Lampung, sampai Pekalongan.

5. Pondok Pesantren Langitan

Pondok Pesantren Langitan merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Indonesia. Didirikan oleh KH Muhammad Nur pada tahun 1852. Lokasinya berada di Langitan, Slawe, Widang, Tuban.

Pondok Pesantren Langitan bermula dari sebuah surau kecil yang digunakan KH Muhammad Nur untuk mengajarkan ilmu agama kepada keluarga dan tetangga dekatnya. Sejumlah ulama pernah belajar di ponpes Langitan, seperti KH Kholil Bangkalan, KH Hasyim Asy’ary, dan KH Syamsul Arifin.

Pondok Pesantren Langitan berpegang pada kaidah Al-Muhafadhotu Alal Qodimis Sholeh Wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah atau memelihara budaya-budaya klasik yang baik dan mengambil budaya-budaya baru yang konstruktif. Hal ini agar Pondok Pesantren Langitan tetap bisa berkembang sesuai dengan kondisi zaman, namun tidak merubah orientasi dan idealisme pesantren.

Nah, itu tadi daftar 5 Pondok Pesantren Terbesar di Jawa Timur. Semoga bermanfaat.